Selasa, 12 Juli 2011

Gerbang Logika


Gerbang logika atau gerbang logik adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang logika terutama diimplementasikan secara elektronis menggunakan dioda atau transistor, akan tetapi dapat pula dibangun menggunakan susunan komponen - komponen yang memanfaatkan sifat-sifat elektromagnetik (relay), cairan, optik dan bahkan mekanik. Setiap gerbang logika membutuhkan daya yang digunakan sebagai sumber dan tempat buangan dari arus untuk memperoleh voltase yang sesuai. Dalam aplikasinya, gerbang logika adalah blok-blok penyusun dari perangkat keras elektronik. Dasar pembentukan gerbang logika adalah tabel kebenaran (truth table). Berikut adalah tabel-tabel dan bentuk gerbang logikanya.

Rangkaian Logika terbagi menjadi dua kelompok yaitu rangkaian logika.kombinasional dan rangkaian sekuensial. Rangkaian logika kombinasional adalah.rangkaian yang kondisi keluarannya (output) dipengaruhi oleh kondisi masukan (input). Rangkaian logika sekuensial adalah rangkaian logika yang kondisi keluarannya dipengaruhi oleh masukan dan keadaan keluaran sebelumnya atau dapat dikatakan rangkaian yang bekerja berdasarkan urutan waktu. Ciri rangkaian logika sekuensial yang utama adalah adanya jalur umpan balik (feedback) di dalam rangkaiannya. Contoh rangkaian yang termasuk rangkaian sekuensial yaitu flip-flop, counter, dan register.Flip-flop adalah rangkaian utama dalam logika sekuensial. Counter, register serta rangkaian sekuensial lain disusun dengan menggunakan flip-flop sebagai komponen utama. Sedangkan Rangkaian yang termasuk rangkaian logika kombinasional yaitu Dekoder, Enkoder, Multiplekser, Demultiplekser. Pada rangkaian-rangkaian itu terlihat bahwa kondisi keluaran hanya dipengaruhi oleh kondisi masukan pada saat itu.
2.2. Flip Flop
Flip-flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk menyimpan satu bit secara semi permanen sampai ada suatu perintah untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang disimpan. Selama satu daya-nya terpasang maka memorinya akan bertahan. Dalam penerapannya, memori yang terkandung dalam flip-flop dapat diubah dengan memberikan clock pada masukannya. Flip-flop disusun dari rangkaian dasar yang berupa latch. Prinsip dasar dari flip-flop adalah suatu komponen elektronika dasar seperti transistor, resistor dan dioda yang di rangkai menjadi suatu gerbang logika yang dapat bekerja secara sekuensial.
Jenis-jenis flip-flop :
1. RS flip-flop
2. JK flip-flop
3. JK flip-flop Master-Slave
4. T flip-flop
5. D flip-flop

2.3. JK – Flip Flop
J-K Flip Flop merupakan penyempurnaan dari flip-flop R-S terutama untuk mengatasi masalah osilasi, yaitu dengan adanya umpan balik, serta masalah kondisi terlarang pada rangkain S – R Flip Flop, karena pada keluaran ( output ) tedapat penyimpangan dari definisi flip flop pada saat masukan R=S=1, dapat dilakukan modifikasi pada masukan ( input ) S dan R. Modifikasi dilakukan dengan cara masukan S dihubungkan dengan keluaran Q’ dan J lewat AND, dan masukan R dihubungkan dengan keluaran Q dan K lewat AND, sehingga diperoleh rangkaian flip-flop yang mempunyai masukan S=J.Q’  dan masukan R=K.Q. Rangkaian dalam konfigurasi ini, dikenal sebagai JK flip-flop.

gambar 1 Rangakaian JK – Flip Flop 

Pada rangakaian JK flip-flop, keluaran Q = Qn-1 bila klok Clk=0 dan masukan J dan K sembarang. Keadaan keluaran Q=Q n-1 ini juga terjadi bila masukan J=K=0 dan klok=1  Keadaan Q=1 , artinya keadaan keluaran Q tetap seperti keadaan sebelumnya, atau dengan kata lain disebut keadaan memori. Bila masukan J merupakan inversi dari K, maka setelah klok, keluaran Q selalu sama dengan masukan J. Dan bila masukan J=K=1, maka setelah klok, keluaran Q=Q’ t-1 yang artinya keluaran Q merupakan inversi dari keluaran keadaan sebelumnya. Keadaan yang perlu diwaspadai dalam hal J=K=1, adalah keadaan klok=1 yang terlalu lama. Bila keadaan ini terjadi keluaran rangkaian menjadi tidak stabil, karena keluaran akan selalu berganti dari keadaan yang satu ke keadaan yang lain (race around condition). Agar keadaan tidak stabil ini tidak terjadi lamanya waktu klok=1 (periode pulsa = Tp) diusahakan harus lebih kecil dari lamanya waktu tunda (Td) rangkaian, dan Td harus lebih kecil dari perioda klok (T), atau dapat diformulasikan periode pulsa Tp < Td < T.










1 komentar:

  1. wah artikel sangat bermanfaat mas darwis....
    thank you.!!

    salam
    http://amazing-photographer.blogspot.com/

    BalasHapus